MONGGO DILIAT
BISMILLAH
Senin, 24 September 2012
Subhanallah Satu Gereja Masuk islam Gara-Gara Seorang Pemuda Islam di Amerika
Sebuah kisah nyata yang terjadi di
negerinya Paman Sam. Patut kita ambil hikmahnya, diantaranya :
1. Kebenaran Islam yang nyata,
2. Sangat beratnya timbangan kalimat syahadat,
3. Pentingnya bagi pemuda Muslim untuk menuntut ilmu,
4.Dsb.
2. Sangat beratnya timbangan kalimat syahadat,
3. Pentingnya bagi pemuda Muslim untuk menuntut ilmu,
4.Dsb.
Simak saja kisahnya… Satu gereja
masuk Islam benarkah? Semoga ALLAH mengijinkan kita menjadi pemuda seperti
beliau, Amiiin….. Kisah Nyata Seorang Pemuda Arab Yang Menimba Ilmu Di Amerika
Rabu, 22 Februari 06 Ada seorang pemuda arab yang baru saja me-nyelesaikan
bangku kuliahnya di Amerika.Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat
oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya. Selain
belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, ia
berkenalan dengan salah seorang Nasrani.Hubungan mereka semakin akrab, dengan
harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk Islam. Pada suatu hari mereka
berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas di dekat
sebuah gerejayang terdapat di kampung tersebut.Temannya itu meminta agar ia
turut masuk ke dalam gereja. Semula ia berkeberatan, namun karena ia terus
mendesak akhirnya pemuda itupun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam
gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan
mereka. Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan
penghormatan lantas kembali duduk. Di saat itu si pendeta agak terbelalak
ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, “Di tengah kita ada seorang
muslim. Aku harap ia keluar dari sini.” Pemuda arab itu tidak bergeming dari
tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia
tetap tidak bergeming dari tempatnya. Hingga akhirnya pendeta itu berkata, “Aku
minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya.” Barulah pemuda ini
beranjak keluar. Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pendeta, “Bagaimana
anda tahu bahwa saya seorang muslim.” Pendeta itu menjawab, “Dari tanda yang
terdapat di wajahmu.” Kemudian ia beranjak hendak keluar, namun sang pendeta
ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa
pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekaligus
mengokohkan markasnya. Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut.
Sang pendeta berkata, “Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda
harus menjawabnya dengan tepat.” Si pemuda tersenyum dan berkata, “Silahkan!
Sang pendeta pun mulai bertanya,
1. Sebutkan satu yang tiada duanya,
2. dua yang tiada tiganya,
3. tiga yang tiada empatnya,
4. empat yang tiada limanya
5. lima yang tiada enamnya,
6. enam yang tiada tujuhnya,
7. tujuh yang tiada delapannya,
8. delapan yang tiada sembilannya,
9. sembilan yang tiada sepuluhnya,
10. sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,
11. sebelas yang tiada dua belasnya,
12. dua belas yang tiada tiga belasnya,
13. tiga belas yang tiada empat belasnya.
14. Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!
15. Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?
16. Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?
17. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyu- kainya?
18. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!
19. Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api?
20. Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara
dari ibatu?
21. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!
22. Pohon apakah yang mempu-nyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun
mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?”
2. dua yang tiada tiganya,
3. tiga yang tiada empatnya,
4. empat yang tiada limanya
5. lima yang tiada enamnya,
6. enam yang tiada tujuhnya,
7. tujuh yang tiada delapannya,
8. delapan yang tiada sembilannya,
9. sembilan yang tiada sepuluhnya,
10. sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,
11. sebelas yang tiada dua belasnya,
12. dua belas yang tiada tiga belasnya,
13. tiga belas yang tiada empat belasnya.
14. Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!
15. Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?
16. Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?
17. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyu- kainya?
18. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!
19. Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api?
20. Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara
dari ibatu?
21. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!
22. Pohon apakah yang mempu-nyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun
mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?”
Mendengar pertanyaan tersebut pemuda
itu tersenyum dengan senyuman mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah
membaca basmalah ia berkata,
1. Satu yang tiada duanya ialah
Allah SWT.
2. Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman, “Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami).” (Al-Isra’:12) .
3. Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir
menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.
4. Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qur’an.
5. Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.
6. Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ke-tika Allah SWT menciptakan makhluk.
7. Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah SWT berfirman, “Yang telah
menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang
Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.” (Al-Mulk:3).
8. Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah SWT berfirman,
“Dan malaikat-malaikat berada dipenjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Rabbmu di atas(kepala) mereka.” (Al-Haqah: 17).
9. Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Musa : tongkat,
tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang dan *
10 .Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah SWT berfirman, “Barangsiapa yang
berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat.” (Al-An’am: 160).
11. Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Yusuf.
12. Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu’jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah,
“Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, ‘Pukullah batu
itu dengan tongkatmu.’ Lalu memancarlah dari padanya dua belas mata air.” (Al-Baqarah: 60).
13. Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan
ibunya.
14. Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh. Allah SWT
berfirman, “Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing. ” (At-Takwir:18).
15. Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.
16. Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf, yakni ketika
mereka berkata kepada ayahnya,”Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba
dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami,lalu dia dimakan serigala.” Setelah
kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, ” tak ada cercaaan ter-hadap kalian.” Dan
ayah mereka
Ya’qub berkata, “Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
17. Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai. Allah SWT
berfirman, “Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai.” (Luqman: 19).
18. Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi
Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.
19. Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan
yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, “Wahai api dinginlah dan
selamatkan Ibrahim.” (Al-Anbiya’: 69).
20. Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah
tentarabergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).
2. Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman, “Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami).” (Al-Isra’:12) .
3. Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir
menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.
4. Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qur’an.
5. Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.
6. Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ke-tika Allah SWT menciptakan makhluk.
7. Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah SWT berfirman, “Yang telah
menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang
Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.” (Al-Mulk:3).
8. Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah SWT berfirman,
“Dan malaikat-malaikat berada dipenjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Rabbmu di atas(kepala) mereka.” (Al-Haqah: 17).
9. Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Musa : tongkat,
tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang dan *
10 .Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah SWT berfirman, “Barangsiapa yang
berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat.” (Al-An’am: 160).
11. Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Yusuf.
12. Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu’jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah,
“Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, ‘Pukullah batu
itu dengan tongkatmu.’ Lalu memancarlah dari padanya dua belas mata air.” (Al-Baqarah: 60).
13. Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan
ibunya.
14. Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh. Allah SWT
berfirman, “Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing. ” (At-Takwir:18).
15. Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.
16. Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf, yakni ketika
mereka berkata kepada ayahnya,”Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba
dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami,lalu dia dimakan serigala.” Setelah
kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, ” tak ada cercaaan ter-hadap kalian.” Dan
ayah mereka
Ya’qub berkata, “Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
17. Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai. Allah SWT
berfirman, “Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai.” (Luqman: 19).
18. Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi
Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.
19. Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan
yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, “Wahai api dinginlah dan
selamatkan Ibrahim.” (Al-Anbiya’: 69).
20. Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah
tentarabergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).
21. Sesuatu yang diciptakan Allah
dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana
firman Allah SWT, “Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar.” (Yusuf: 2Cool.
firman Allah SWT, “Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar.” (Yusuf: 2Cool.
22. Adapun pohon yang memiliki 12
ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun
mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon
adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.
mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon
adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.
Pendeta dan para hadirin merasa
takjub mendengar jawaban pemuda muslim tersebut.Kemudian ia pamit dan beranjak
hendak pergi. Namun ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar
menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta.
Pemuda ini berkata, “APAKAH KUNCI
SURGA ITU?” mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya
diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan
kekhawatirannya, namun hasilnya nihil. Orang-orang yang hadir di gereja itu
terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha
mengelak.
Mereka berkata, “Anda telah
melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab sementara ia hanya
memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya! “
Pendeta tersebut berkata, “Sungguh
aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian marah.
“
Mereka menjawab, “Kami akan jamin
keselamatan anda.”
Sang pendeta pun berkata,
“Jawabannya ialah: ASHADU AN LA ILAHA ILLALLAH WA ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH.”
Lantas sang pendeta dan orang-orang
yang hadir di gereja itu memeluk agama Islam. ALLAHU AKBAR! Sungguh Allah telah
menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang
pemuda muslim yang bertakwa.** Subhanallah…!!
Perjalanan Mencari Allah
Posted on Senin, Maret 24, 2008 by
Donny
Mempelajari agama adalah suatu keinginan yang sangat besar
sejak saya kecil. Dulu, di Padang, sepulang sekolah, saya dikirim ke pengajian
di surau, belajar membaca dan menulis Al-Quran.
Ketika beranjak remaja, karena sudah terbiasa, maka
menghadiri pengajian selepas sholat magrib adalah menjadi makanan sehari-hari.
Saya senang mendengar cerita-cerita dari Ustad tentang kisah
para Nabi-nabi di jaman dulu, juga kisah Khalifah, sampai ke pengembaraan Islam
menguasai belahan Selatan Eropa.
Hal ini berlanjut terus sampai SMA. Bahkan ketika itu, sudah
tertanam niatan untuk meneruskan ke Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.
Sayang nggak tercapai, malah nyangkut di Teknik Mesin
Universitas Indonesia.
Namun, semangat belajar agama tetap disuburkan.
Di Kampus UI, mulai dari Salemba, terus ke Depok, sering
berdiskusi dengan teman-teman.
Banyak yang kami diskusikan. Namun ada satu hal yang
mengusik pemikiran saya yaitu pertanyaan tentang sejauh mana peranan Allah
didalam setiap pergerakan kita.
Apakah ketika kita berbicara, misalnya, apakah Allah yang
menggerakkan mulut kita?
Apakah ketika berlalri, Allah pula yang membuat kaki kita
berlari?
Jika jawabannya adalah ya, maka bisa dibayangkan betapa
“sibuknya” Allah melakukan hal itu pada semua umatnya, bukan cuma manusia, tapi
juga hewan, tumbuhan, angkasa luar, sampai ke Bintang dan Bulan serta Matahari.
Memang bisa saja orang bilang: “Bagi Allah hal itu sih
gampang saja. Allha maha besar”.
Tapi, saya nggak begitu puas dengan jawaban seperti itu.
Bagi saya, nggak seharusnya Allah bersibuk ria hanya
menggerakkan kaki kita, misalnya. Terlalu kecil pekerjaan itu bagi Allah Yang
Maha Besar.
Lalu timbul pemikiran, bahwa Allah telah menciptakan sebuah
sistem yang bergerak dengan sendirinya, seperti Robot misalnya, dan sudah
diprogram untuk melakukan sesuatu.
Ini saya juga nggak bisa memahami, karena jika demikian,
jika semua sudah diprogram, buat apa kita diberi Akal Pikiran alias Otak? Buat
apa kita bekerja jika semua sudah diatur: Rexeki diatur, jodoh diatur, maut
diatur, mau kemana sudha diprogram.
Alhasil, dua pemikiran diatas saya tolak mentah-mentah.
Allah memberikan Isyarat di Al-Quran pada surat Yunus Ayat
61 (10:61), yang artinya kurang lebih:
Kamu
tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Qur’an
dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu
di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biar pun
sebesar zarah (atom) di bumi atau pun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan
tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab
yang nyata (Lauhul mahfuz).
Ayat diatas mengatakan kepada kita bahwa Allah “menyaksikan” setiap detik dalam hidup kita, setiap langkah yang ktia lakukan, dan sekecil apapun perbuatan kita
Ayat diatas mengatakan kepada kita bahwa Allah “menyaksikan” setiap detik dalam hidup kita, setiap langkah yang ktia lakukan, dan sekecil apapun perbuatan kita
Dengan kata lain, Allah tidak “menggerakkan” kita dalam
setiap langkah kita.
Artinya bedakan?
Satu lagi dalam Surat Al-An’am ayat 59: (6:59):
Dan
pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya
kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan
tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak
jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau
yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).
Kedua ayat diatas sangat saya pahami dan yakini bahwa Allah
Maha Mengetahui apapun pergerakan kita.
But, still, it does not answer my curiosity. Tidak menjawab
keingintahuan saya.
yaitu: Apakah Allah yang menggerakkan tubuh kita dalam
setiap pergerakan yang kita buat atau lakukan?
Lebih jauh lagi, apakah Allah, dengan pemahamam bahwa segala
sesuatu telah ditulis dikitab yang nyata, lauhul mahfuz, sudah menetapkan
sebuah kejadian jauh sebelum kejadian itu berlangsung? Baik itu untuk urusan
Rezeki, Jodoh, Prestasi, Maut?
Sebagai contoh, ketika kita akan duduk pada sebuah ujian
umum misalnya, apakah Allah sudah mengetahui hasil akhir dari hasil test kita
itu, regardless apapun usaha kita ketika ujian?
Ketika kita interview untuk sebuah pekerjaan, sebelum kita
memasuki ruangan Interview, apakah Allah sudah mengetahui bahwa kita akan gagal
atau berhasil?
Ketika saya akan menulis ini, apakah Allah sudah mengetahui
apa yang akan saya tulis? Atau lebih jauh lagi, apakah Allah lah yang
menggerakkan tangan saya ini? Kalau misalnya saya berhenti menulis, karena
ingin membuktikan bahwa sayalah yang mengontrol diri saya, apakah berarti Allah
juga yang memberhentikan tangan saya ini?
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang “running around” in
my head since I was young boy.
Ketika dulu, saat saya akan menyatakan Cinta kepada kekasih
hati semasa SMA dulu, saya bertanya apakah Allah sudah tahu apa jawaban si Dia?
Bagaimana kalau dia menolak, apakah Allah ayng menyuruh dia menolak saya,
misalnya?
Pertanyaan itu tidak terjawab waktu itu.
Dua puluh lima tahun setelah itu, saya baru menemukan jawabannya.
Setelah melalui ribuan kilometer, melalui sebuah proses
penemuan diri, saya akhirnya menemukan jawaban yang mengakhiri pencarian dalam
diri.
Untuk pertanyaan saya tentang kemampuan untuk melakukan
sesuatu, misalnya duduk, berdiri, menulis, berlari: Jika saya mampu melakukan
hal tersebut, lalu dimana peran Allah? Bagaimana cara Allah SWT ikut campur?
Jawabannya sebenarnya sangat sederhana ternyata, yang jika kita bagi ada 3
kemungkinan:
- Kita Memiliki kemampuan tersebut Tanpa Allah
- Kita memiliki bersama-sama Allah
- Kita Memiliki Dengan Perkenan Allah
Jawaban yang pertama dan kedua adalah SALAH, karena berarti
sebuah kekufuran, karena mengabaikan ALLAH dan memposisikan kita sama dengan
ALLAH, sesuatu yang nggak boleh. Jawaban yang terakhir adalah yang paling
benar. Hanya dengan perkenan ALLAH lah, yang memiliki diri kita sepenuhnya,
kita bisa melakukan hal itu. Jika Allah memberikan kemampuan itu kepada kita,
maka itu adalah Anugrahnya, rahmat nya. Tetapi jika dia mencabutnya, maka
ituadalah ujiannya.
DIA lah Sang Pemilik, pemilikan yang diberikan kepada kita,
dan DIA lah yang berkemampuan atas Kemampuan yang dikuasakan-NYA kepada kita.
Jatuh langsung saya bersujud kepada ALLAH mohon ampun atas pertanyaan tadi.
Lahaula walaquwwata illabillahi ‘aliyyil’adziim. Tak ada daya dan upaya selain
dengan izinnya.
Lalu bagaimana dengan kejadian yang akan terjadi yang sudah ditulis dilauhul mahfuz? Rezeki, Jodoh, Maut? Atau apakah ketika akan interview Allah sudah memutuskan kita akan gagal atau berhasil jauh sebelum kita memasuki ruangan Interview? Saya melihatnya bahwa apa yang dituliskan di lauhul mahfuz adalah sebuah kejadian yang baru akan terjadi atau kemungkinan akan terjadi, yang akan diberikan oleh ALLAH SWT.
Surat Al-Israa Ayat 30:
Lalu bagaimana dengan kejadian yang akan terjadi yang sudah ditulis dilauhul mahfuz? Rezeki, Jodoh, Maut? Atau apakah ketika akan interview Allah sudah memutuskan kita akan gagal atau berhasil jauh sebelum kita memasuki ruangan Interview? Saya melihatnya bahwa apa yang dituliskan di lauhul mahfuz adalah sebuah kejadian yang baru akan terjadi atau kemungkinan akan terjadi, yang akan diberikan oleh ALLAH SWT.
Surat Al-Israa Ayat 30:
Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang
dia kehendaki dan menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha
Melihat akan hamba-hambanya.
Surat Al-Anfal Ayat 53:
Surat Al-Anfal Ayat 53:
Yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah
sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya
kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka
sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
Dalam hidup ini, ada hukum sebab dan akibat. Sebab kita belajar, maka kita jadi pandai.
Dalam hidup ini, ada hukum sebab dan akibat. Sebab kita belajar, maka kita jadi pandai.
Sebab kita bekerja, maka kita mendapat rezeki.
Sebab kita jahat sama orang, maka kita pun dijahatin orang.
Surat Asy-Syuura Ayat 30:
Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan
oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu).
Allah telah mengatur alam semesta beserta isinya ini. Mereka berjalan dalam aturan yang telah digariskan Allah. Jika kita menuruti aturan, Insya Allah, kita akan menuju kegemilangan.
Allah telah mengatur alam semesta beserta isinya ini. Mereka berjalan dalam aturan yang telah digariskan Allah. Jika kita menuruti aturan, Insya Allah, kita akan menuju kegemilangan.
Manusia diberikan akal dan pikiran untuk memikirkan setiap
langkah dan perbuatan, dengan berpedoman kepada Al-Quran dan Hadist Nabi
Muhammad SAW.
Kita diberi kebebasan memilih, untuk masuk syorga atau
neraka. Pilihannya jelas, konsekwensinya pun ada jelas pula.
Seperti pada surat Yunus ayat 61 diatas, maka Allah
memperhatikan dan mengetahui apa yang akan kita buat.
Distulah perlunya kita, disetiap gerak dan langkah kita,
senantiasa memohon bantuan dan pertolongan NYA, sehingga kita terhindar dari
kesalahan dan malapetaka.
Karena, pada surat AL-Baqarah Ayat 186:
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku,
maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang
yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi
(segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu
berada dalam kebenaran.
Hanya Allah yang bisa menolong kita, bahkan ketika akan terjadi sesuatu yang buruk sekalipun.
Hanya Allah yang bisa menolong kita, bahkan ketika akan terjadi sesuatu yang buruk sekalipun.
Tentu saja semuanya nggak datang begitu saja. Ada
persyaratannya. Nggak mungkin kan kalau kita selama ini nggak kenal sama ALLAH,
terus tiba-tiba saja kita minta tolong.
Bisa-bisa Allah akan bilang begini: “Sia waang?” (dalam
bahasa Padang, ibarat katanya..)
Sehingga, perlu rasanya kita senantiasa berzikir, perbanyak
mengingat Allah, mengerjakan perintah NYA, perbanyak Sholat Sunnat (yang Wajib
sudah pastilah ya..), bezakat dan besedekah, menolong sesama.
Perbandingan Agama Yahudi, Kristen, dan Islam
Perbandingan
Agama Yahudi, Kristen, dan Islam
Agama
Samawi ada 3, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam. Saya akan coba membandingkan
ketiga agama ini dengan memakai referensi dari Al Qur’an, Alkitab, dan juga
beberapa ensiklopedi yang ada.
Ketiga
agama ini mempunyai beberapa kesamaan seperti percaya Adam adalah manusia
pertama dan nenek moyang seluruh manusia, Ibrahim adalah seorang Nabi, dan
kitab suci Taurat sebagai wahyu Allah. Meski demikian ada juga perbedaan yang
beberapa di antaranya sangat mendasar.
Yahudi
adalah agama tribal/kesukuan yang hanya bisa dianut oleh bangsa Yahudi. Agama
ini tidak bisa disebarkan ke luar dari suku Yahudi. Oleh karena itu jumlahnya
tidak berkembang. Hanya sekitar 14 juta pemeluknya di seluruh dunia. Sementara
agama Kristen dan Islam karena disebarkan ke seluruh manusia dipeluk oleh
milyaran pengikutnya.
Ketuhanan
Yahudi
dan Islam menganggap Tuhan itu Satu. Tuhan Yahudi disebut Yahweh yang merupakan
bentuk ketiga tunggal ”Dia adalah” (He who is). Ada pun Tuhan dalam Islam disebut
Allah yang merupakan bentuk tunggal dan tertentu dari Ilah (Sembahan/Tuhan).
Dalam Al Qur’an surat Al Ikhlas dijelaskan tentang keEsaan Tuhan:
Katakanlah:
“Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,
Allah
adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Dia
tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
dan
tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”. [Al Ikhlas:1-4]
Sebetulnya
dalam Alkitab keEsaan Tuhan juga dijelaskan dalam 10 Perintah Tuhan yang ada di
Exodus 20:
Lalu
Allah mengucapkan segala firman ini:
“Akulah
TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat
perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. [Exodus 20:1-3]
Tapi
meski dalam Yahudi dan juga Islam Tuhan itu adalah Satu termasuk zatNya, namun
dalam agama Kristen ada doktrin Trinitas yang menyatakan bahwa Tuhan terdiri
dari 3 oknum (person) yaitu Bapak, Anak, dan Roh Kudus yang diformulasikan pada
abad ke 4 M oleh Saint Augustine. Dalam konsep Trinitas disebut Satu itu Tiga
dan Tiga itu Satu. Trinitas/Triniti/Tritunggal terdiri dari 2 kata: Tri artinya
Tiga dan Unity artinya Satu.
Berbeda
dengan Al Qur’an surat Al Ikhlas yang menyatakan Tuhan tidak beranak atau
diperanakkan (berbapak) di Alkitab disebut:
Allah,
yaitu Bapa dari Yesus, Tuhan kita, yang terpuji sampai selama-lamanya, tahu,
bahwa aku tidak berdusta” [2 Corinthian 11:31]
Terpujilah
Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah
sumber segala penghiburan [2 Corinthian 1:3]
Di
ayat di atas jelas disebut Allah adalah Bapa dari Tuhan Yesus. Sebaliknya dalam
Islam diajarkan Monoteisme yang mutlak/Tauhid bahwa Allah itu satu dan tidak
punya anak atau pun sekutu:
“Dan
katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak
mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan
penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” [Al
Israa:111]
Maha
Suci Allah dari mempunyai anak dan sekutu.
“Allah
sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain)
beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa
makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan
sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu,” [Al
Mu’minuun]
Masalah Isa/Yesus
Kaum
Yahudi tidak mengakui Yesus baik sebagai Tuhan atau pun sebagai Rasul. Bahkan
mereka berusaha membunuh Yesus karena dianggap menyesatkan banyak orang.
Sebaliknya
kaum Kristen menganggap Yesus adalah Tuhan:
Kasih
karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus
menyertai kamu sekalian [2 Corinthian 13:14]
Islam
menganggap Yesus bukan Tuhan, tapi hanya manusia biasa yang diangkat menjadi
Nabi:
”Dan
ketika Allah berfirman: “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia:
“Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?.” Isa menjawab: “Maha
Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku
pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan
aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha
Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib.” [Al Maa’idah:116]
Menurut
Islam Isa adalah Nabi yang menyeru manusia kepada Tauhid, yaitu menyembah hanya
Satu Tuhan:
”Aku
(Isa) tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan
kepadaku yaitu: “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”, dan adalah aku menjadi
saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau
wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha
Menyaksikan atas segala sesuatu.” [Al Maa’idah:117]
Masalah Orang Tua Isa/Yesus
Sebagaimana
ayat-ayat Alkitab di atas, agama Kristen menganggap bahwa Yesus adalah anak
Tuhan / Anak Allah.
Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus,
Anak Allah.[Markus 1:1]
Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak
Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta
Daud, bapa leluhur-Nya [Lukas 1:32]
Meski
demikian, pada Injil Matius 1:16-18 disebut bahwa Bapak Yesus adalah Yusuf
meski Yesus lahir dari Perawan Maria sebelum menikah dengan Yusuf:
Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang
disebut Kristus.
Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai
Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat
belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria,
ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus,
sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. [Matius 1:16-18]
Silsilah
Yesus akhirnya mengikuti silsilah Yusuf. Bukan Maria.
Di
ayat lain dijelaskan Yesus anak Daud, anak Abraham:
Inilah
silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. [Matius 1:1]
Yesus
Anak Manusia:
Karena
Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.” [Matius 12:8]
Menurut
Islam, Yesus adalah anak Maria / Maryam. Bukan anak Tuhan atau Yusuf:
“Al
Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu
sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya
biasa memakan makanan seperti manusia lainnya. Perhatikan bagaimana Kami
menjelaskan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami, kemudian perhatikanlah
bagaimana mereka berpaling. [Al Maa’idah:75]
Kekuasaan Allah
Di
Alkitab, Genesis 32:25-28 disebutkan Yakub berkelahi melawan Allah sejak malam
hingga fajar menyingsing. Karena Allah tak dapat mengalahkan Yakub, maka Allah
memukul sendi pangkal paha Yakub dan berkata bahwa Yakub telah melawan Allah
dan Manusia dan Yakub menang. Adakah ini artinya Allah kalah melawan Yakub?:
Lalu
tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai
fajar menyingsing.
Ketika
orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi
pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia
bergulat dengan orang itu.
Lalu
kata orang itu: “Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing.” Sahut
Yakub: “Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati
aku.”
Bertanyalah
orang itu kepadanya: “Siapakah namamu?” Sahutnya: “Yakub.”
Lalu
kata orang itu: “Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah
dan manusia, dan engkau menang.”
[Genesis 32:24-28]
Dalam
Injil Matius diceritakan bagaimana Tuhan Yesus ditangkap, diludahi, dan dipukul
oleh manusia:
27:27
Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu
memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus.
28
Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya.
29
Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu
memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di
hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: “Salam, hai Raja orang Yahudi!”
30
Mereka
meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.
31
Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan
mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk
disalibkan.[Matius 27:27-31]
Dalam
Islam disebut bahwa jangankan seorang Yakub. Seluruh manusia pun Allah yang
Maha Kuasa dapat memusnahkan dengan mudah!
“Jika
Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang
baru (untuk menggantikan kamu). Yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi
Allah.” [Faathir:16-17]
“Dan
Tuhanmu Maha Kaya lagi mempunyai rahmat. Jika Dia menghendaki niscaya Dia
memusnahkan kamu dan menggantimu dengan siapa yang dikehendaki-Nya setelah kamu
(musnah), sebagaimana Dia telah menjadikan kamu dari keturunan orang-orang
lain. “ [Al An’aam:133]
Kemandirian Tuhan
Dalam
Injil Matius diceritakan bagaimana Yesus mengeluh dengan suara nyaring:
“Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?:
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring:
“Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau
meninggalkan Aku? [Matius 27:46]
Dalam
Al Qur’an dijelaskan Allah bukanlah orang yang hina yang perlu penolong:
Dan
katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak
mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan
penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya. “ [Al
Israa’:111]
Sifat Maha Tahu Tuhan
Dalam
Alkitab, Injil Markus 11:12-13 diceritakan Tuhan Yesus yang merasa lapar
ternyata tidak tahu kalau pohon Ara tidak berbuah karena memang bukan musimnya:
11:12
Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania,
Yesus merasa lapar. 13 Dan dari
jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat
kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ,
Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah
ara. [Markus 11:12-13]
Dalam
Islam, disebut bahwa Allah itu Maha Tahu. Bahkan tak ada sehelai daun pun yang
jatuh ke bumi tanpa diketahuiNya:
“Dan
pada sisi Allah-lah kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya
kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan
tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak
jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau
yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)” [Al An’aam:59]
Tidurkah Tuhan?
Dalam
Injil Matius 8:24 diceritakan Yesus tidur:
Sekonyong-konyong
mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang,
tetapi Yesus tidur. [Matius 8:24]
Menurut
Islam, Tuhan Maha Kuasa. Tidak pernah mengantuk dan juga tidak pernah tidur:
“Allah,
tidak ada Tuhan selain Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus
makhluk-Nya; tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit
dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya?
Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan
mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa
berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” [Al
Baqarah:255]
Larangan Membuat Patung
Dalam
10 Perintah Tuhan di Exodus 20:4-5 Allah melarang manusia membuat patung apa
pun:
20:4
Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas,
atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. 5
Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN,
Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada
anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang
membenci Aku [Exodus 20:4-5]
Namun
saat ini ummat Kristen membuat banyak patung Yesus dan Bunda Maria yang ditaruh
di berbagai tempat terutama di Gereja.
Dalam
Islam dilarang membuat patung apalagi menaruhnya di tempat ibadah.
Aisyah
r.a. berkata, “Ketika Nabi sakit, ada sebagian di antara istri beliau
menyebut-nyebut perihal gereja yang pernah mereka lihat di negeri Habasyah yang
diberi nama gereja Mariyah. Ummu Salamah dan Ummu Habibah pernah datang ke
negeri Habasyah. Kemudian mereka menceritakan keindahannya dan beberapa patung
yang ada di gereja itu. Setelah mendengar uraian itu, beliau mengangkat
kepalanya, lalu bersabda, “Sesungguhnya mereka itu, jika ada orang yang saleh
di antara mereka meninggal dunia, mereka mendirikan tempat ibadah di atas
kuburnya. Lalu, mereka membuat berbagai patung di dalam tempat ibadah itu.
Mereka adalah seburuk-buruk makhluk di sisi Allah pada hari kiamat.” [HR
Bukhari]
Kitab Suci
Kitab
Suci Yahudi meski juga dikutip sebagai Perjanjian Lama oleh kaum Kristen tetap
ada beberapa perbedaan mendasar. Selain itu bahasa Kitab Suci Yahudi sebagian
besar bahasa Ibrani dengan sedikit Aramaic. Sementara Perjanjian Lama Kristen
dalam bahasa Yunani kuno. Ada tambahan 7 buku yang aslinya dalam bahasa Yunani
di Perjanjian Lama Kristen.
Ada
pun Injil yang resmi ada 4 versi yang berbeda. Masing-masing ditulis oleh
Markus, Mathius, Lukas, dan Yohanes. Penulisan dilakukan sekitar tahun 70
hingga 100 Masehi sekitar 40 tahun setelah Yesus wafat (diperkirakan tahun 29
M).
Sebagai
contoh Lukas menulis Injil yang ditujukan kepada seseorang yang disebut
Teofilus:
1:1
Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang
peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, 2 seperti yang
disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan
pelayan Firman. 3 Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu
dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya
dengan teratur bagimu, 4 supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu
yang diajarkan kepadamu sungguh benar. [Lukas 1:1-4]
Lukas
kadang hanya mengira-ngira seperti Yesus umurnya kira-kira 30 tahun ketika
memulai pekerjaanNya serta memakai kata “Anggapan Orang”:
Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira
tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli, [Lukas 3:23]
Jika
bahasa Yesus adalah bahasa Aramaic, bahasa Perjanjian Baru aslinya adalah
bahasa Yunani.
Sebaliknya
Al Qur’an hanya ada satu versi yang dihafal oleh banyak orang dan masih murni
dalam bahasa Arab sesuai bahasa Nabi Muhammad. Kalau bukan dalam bahasa Arab
itu tak lebih dari terjemahan saja. Bukan Al Qur’an:
“Sesungguhnya
Kami telah menurunkannya Al Quran pada malam kemuliaan” [Al Qadr:1]
“Kitab[
Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”
[Al Baqarah:2]
Al
Qur’an diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad. Oleh Nabi Muhammad disampaikan ke
pengikutnya. Para pengikutnya ada yang menghafal, ada pula yang menulis di
berbagai media (daun, tulang, kulit kambing/onta, dsb). Oleh pengikutnya Abu
Bakar kemudian Al Qur’an dijadikan satu. Kemudian oleh sahabat Nabi Usman
dijadikan satu buku berikut diberi tanda tulisan (panjang pendek, dsb) sehingga
pengucapannya sesuai dengan aturan Bahasa Arab yang standar.
Kewajiban Sunat Bagi Pria
Dalam
ajaran Yahudi dan Islam, sunat bagi pria diwajibkan. Ini sejalan dengan
Alkitab:
GEN
17:10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan
kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; 11
haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara
Aku dan kamu. 12 Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki
di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli
dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.13
Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus
disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang
kekal.
14
Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit
khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang
sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku.” [Genesis 17:10-14]
Orang
yang tidak bersunat sama dengan najis (Isaiah) karena air kencingnya tetap
tersimpan di sela-sela kulit kemaluan:
IS
52:1 Terjagalah, terjagalah! Kenakanlah kekuatanmu seperti pakaian, hai Sion!
Kenakanlah pakaian kehormatanmu, hai Yerusalem, kota yang kudus! Sebab tidak
seorangpun yang tak bersunat atau yang najis akan masuk lagi ke dalammu.
Namun
orang-orang Kristen tidak melakukan itu karena menurut Paulus dalam Perjanjian
Baru hukum itu dihapuskan (Meski di Genesis 17:10 dinyatakan itu perjanjian
yang kekal):
ROM
2:25 Sunat memang ada gunanya, jika engkau mentaati hukum Taurat; tetapi jika
engkau melanggar hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi gunanya. 26 Jadi
jika orang yang tak bersunat memperhatikan tuntutan-tuntutan hukum Taurat,
tidakkah ia dianggap sama dengan orang yang telah disunat?
27
Jika demikian, maka orang yang tak bersunat, tetapi yang melakukan hukum
Taurat, akan menghakimi kamu yang mempunyai hukum tertulis dan sunat, tetapi
yang melanggar hukum Taurat. 28 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang
lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan
secara lahiriah.
29
Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat
ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian
baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.
3:1
Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat? [Roman
2:25-29 – 3:1]
Larangan Memakan Daging Babi
Dalam
ajaran Yahudi dan Islam diharamkan memakan daging babi. Ini sesuai dengan
Alkitab Levi dan Deuteronomy 14:8:
LEV
11:7 Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya
bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. 8 Daging
binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu
sentuh; haram semuanya itu bagimu. [Levi 11:7-8]
Dalam
Al Qur’an juga dilarang:
“Sesungguhnya
Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang
ketika disembelih disebut nama selain Allah” [Al Baqarah:173]
Tapi
saat ini babi adalah makanan yang umum di kalangan Kristen.
Dosa Asal / Warisan
Dalam
Kristen dikenal doktrin Dosa Asal / Dosa Warisan (Original Sin). Karena Adam
telah berdosa memakan buah terlarang, maka semua manusia keturunannya turut
berdosa. Untuk itulah Yesus turun guna menebus dosa manusia.
Dalam
Exodus 20:5 dijelaskan Allah membalas kesalahan Bapa hingga kepada
keturunannya:
“Jangan
sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu,
adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya,
kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku”
[Exodus 20:5]
Dalam
Islam, setiap orang hanya memikul dosa masing-masing:
“Dan
tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya
sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain…” [Al
An’aam:164]
Fitnah atas Nabi Luth (Lot)
Dalam
Alkitab, Genesis 19:30-38 diceritakan bahwa Nabi Luth (Lot) berzinah dengan kedua
anak kandungnya (Incest) sehingga punya anak dari mereka:
GEN
19:30 Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua anaknya
perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia
dalam suatu gua beserta kedua anaknya.
31
Kata kakaknya kepada adiknya: “Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di
negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti kebiasaan seluruh bumi.32
Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya
kita menyambung keturunan dari ayah kita.”
33
Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu masuklah yang
lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika
anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.
34
Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: “Tadi malam aku telah
tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah
engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah
kita.”
35
Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu
bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak
mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.
36
Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka. 37 Yang lebih tua
melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab
yang sekarang. 38 Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan
menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang.” [Genesis 19:30-38]
Dalam
Al Qur’an dijelaskan bahwa Luth adalah benar-benar seorang Rasul yang bersih
dari perbuatan dosa seperti meminum anggur atau pun berzinah dengan putrinya
sendiri:
Sesungguhnya
Luth benar-benar salah seorang rasul.” [Ash Shaaffaat:133]
Di
Al Qur’an dijelaskan Allah melebihkan derajad Nabi Luth di atas ummat manusia.
Jadi kalau manusia biasa mayoritas tidak berzinah dengan anak kandungnya,
apalagi seorang Nabi seperti Nabi Luth:
“dan
Ismail, Alyasa’, Yunus dan Luth. Masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas
umat (di masanya)” [Al An’aam:86]
Fitnah atas Daud
Dalam
Alkitab 2 Samuel 11:2-17 diceritakan bahwa Daud (yang di Matius 1:1 disebut
Bapak Moyang Yesus) berzinah dengan istri Uria, Batsyeba. Setelah itu Daud
memerintahkan Yoab agar menempatkan Uria di baris depan pertempuran kemudian mundur
meninggalkan Uria agar terbunuh oleh musuh:
2SAM
11:2 Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat
pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari
atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok
rupanya.
3
Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata: “Itu
adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu.”
4
Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu
Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari
kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.” [2 Samuel 11:2-4]
Di
Alkitab 2 Samuel 13:11-14 juga diceritakan bahwa anak Daud, Amnon memperkosa
adik kandungnya sendiri Tamar:
2SAM
13:11 Ketika gadis itu menghidangkannya kepadanya supaya ia makan,
dipegangnyalah gadis itu dan berkata kepadanya: “Marilah tidur dengan aku,
adikku.”
12
Tetapi gadis itu berkata kepadanya: “Tidak kakakku, jangan perkosa aku, sebab
orang tidak berlaku seperti itu di Israel. Janganlah berbuat noda seperti itu.
13
Dan aku, ke manakah kubawa kecemaranku? Dan engkau ini, engkau akan dianggap
sebagai orang yang bebal di Israel. Oleh sebab itu, berbicaralah dengan raja,
sebab ia tidak akan menolak memberikan aku kepadamu.”
14
Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan perkataannya, dan sebab ia lebih kuat dari
padanya, diperkosanyalah dia, lalu tidur dengan dia.” [2 Samuel 13:11-14]
Dalam
Al Qur’an fitnah atas Nabi Daud itu dibantah:
“Telah
dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera
Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui
batas.” [Al Maa’idah:78]
Pelarangan Zina
Dalam
menceritakan kisah perzinahan atau pelarangan zina, Alkitab menjelaskannya
secara rinci:
EZEK
23:1 Datanglah firman TUHAN kepadaku:
2
“Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu.
3
Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya; di sana susunya
dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang.
4
Nama yang tertua ialah Ohola dan nama adiknya ialah Oholiba. Mereka Aku punya
dan mereka melahirkan anak-anak lelaki dan perempuan. Mengenai nama-nama
mereka, Ohola ialah Samaria dan Oholiba ialah Yerusalem.
5
Dan Ohola berzinah, sedang ia Aku punya. Ia sangat berahi kepada
kekasih-kekasihnya, kepada orang Asyur, pahlawan-pahlawan perang, 6 berpakaian
kain ungu tua, bupati-bupati dan penguasa-penguasa, semuanya pemuda yang
ganteng, pasukan kuda.
7
Ia melakukan persundalannya dengan mereka, semuanya orang Asyur pilihan; ia
menajiskan dirinya dengan semua orang, kepada siapa ia berahi dan dengan
berhala-berhalanya.
8
Ia tidak meninggalkan persundalannya yang dilakukannya sejak dari Mesir, sebab
pada masa mudanya orang sudah menidurinya, dan mereka memegang-megang dada
keperawanannya dan mencurahkan persundalan mereka kepadanya.
9
Oleh sebab itu Aku menyerahkan dia ke dalam tangan kekasih-kekasihnya, dalam
tangan orang Asyur, kepada siapa ia berahi.
10
Mereka menyingkapkan auratnya, anak-anaknya lelaki dan perempuan ditangkap dan
ia sendiri dibunuh dengan pedang. Dengan demikian namanya dipercakapkan di
antara kaum perempuan sebab hukuman telah dijatuhkan atasnya.
11
Walaupun hal itu dilihat oleh adiknya, Oholiba, ia lebih berahi lagi dan
persundalannya melebihi lagi dari kakaknya. 12 Ia berahi kepada orang Asyur,
kepada bupati-bupati dan penguasa-penguasan kepada pahlawan-pahlawan perang
yang pakaiannya sangat sempurna, kepada pasukan kuda, semuanya pemuda yang
ganteng.
13
Aku melihat bahwa ia menajiskan diri; kelakuan mereka berdua adalah sama.
14
Bahkan, ia menambah persundalannya lagi: ia melihat laki-laki yang terukir pada
dinding, gambar orang-orang Kasdim, diukir dalam warna linggam, 15 pinggangnya
diikat dengan ikat pinggang, kepalanya memakai serban yang berjuntai, semuanya
kelihatan seperti perwira, yang menyerupai orang Babel dari Kasdim, tanah
kelahiran mereka.
16
Segera sesudah kelihatan oleh matanya ia berahi kepada mereka dan mengirim
suruhan kepada mereka ke tanah Kasdim.
17
Maka orang Babel datang kepadanya menikmati tempat tidur percintaan dan
menajiskan dia dengan persundalan mereka; sesudah ia menjadi najis oleh mereka,
ia meronta dari mereka.
18
Oleh karena ia melakukan persundalannya dengan terang-terangan dan
memperlihatkan sendiri auratnya, maka Aku menjauhkan diri karena jijik dari
padanya, seperti Aku menjauhkan diri dari adiknya.
19
Ia melakukan lebih banyak lagi persundalannya sambil teringat kepada masa
mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir. 20 Ia berahi kepada kawan-kawannya
bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda.
21
Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang Mesir memegang-megang
dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu. [Ezekiel 23:1-21]
Dalam
Kidung Agung (Song) gairah seks digambarkan sebagai berikut:
SONG
7:2 Pusarmu seperti cawan yang bulat, yang tak kekurangan anggur campur.
Perutmu timbunan gandum, berpagar bunga-bunga bakung.
3
Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang. 4 Lehermu
bagaikan menara gading, matamu bagaikan telaga di Hesybon, dekat pintu gerbang
Batrabim; hidungmu seperti menara di gunung Libanon, yang menghadap ke kota
Damsyik.
5
Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut kepalamu merah lembayung; seorang raja
tertawan dalam kepang-kepangnya. 6 Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai
tercinta di antara segala yang disenangi.
7
Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dadamu gugusannya. 8 Kataku: “Aku
ingin memanjat pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya Kiranya buah
dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel.” [Kidung
Agung 7:2-8]
Dalam
Islam larangan zina dinyatakan secara singkat dengan tidak menimbulkan birahi
bagi pembacanya sehingga mereka tidak berkeinginan untuk bersetubuh dengan
istrinya, berzina dengan pacarnya, atau melakukan onani:
“Dan
janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” [Al Israa’:32]
Bahkan
izin bersetubuh di malam bulan puasa pun disampaikan dengan cara yang tidak
vulgar:
“Dihalalkan
bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu;
mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.” [Al
Baqarah:187]
Hukum Qishash
Dalam
Perjanjian Lama, Exodus 21:11-22:19 dijelaskan tentang Hukum Qishash yaitu
hukuman mati untuk pembunuh, mata ganti mata, gigi ganti gigi:
“Siapa
yang memukul seseorang, sehingga mati, pastilah ia dihukum mati.” [Exodus
21:12]
EX
21:24 mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki,
25 lecur ganti lecur, luka ganti luka, bengkak ganti bengkak.” [Exodus
21:24-25]
Namun
pada Perjanjian Baru hukum itu dihapuskan dan orang Kristen tidak mengikuti
aturan itu lagi.
Dalam
Al Qur’an hukum Qishash kembali ditegakkan:
“Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan
orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan
hamba, dan wanita dengan wanita…” [Al Baqarah:178]
Hukum
Qishash diberlakukan agar orang berpikir panjang sebelum membunuh orang lain.
Seandainya dia membunuh orang, maka dia dihukum mati sehingga tidak bisa
membunuh lagi. Dengan cara itu dunia jadi lebih aman bagi orang-orang yang
tidak berdosa (bukan pembunuh):
“Dan
dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang
yang berakal, supaya kamu bertakwa.” [Al Baqarah:179]
Ular atau Iblis yang Menipu Adam dan Hawa?
Dalam
Alkitab Genesis 3:1-19 diceritakan bahwa Ular adalah binatang paling cerdik
yang bisa bicara sehingga bisa menipu manusia: Adam dan Hawa:
GEN
3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang
dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah
Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”
2
Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini
boleh kami makan, 3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman,
Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.”
4
Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan
mati, 5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan
terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang
jahat.”
6
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap
kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu
ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya
yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.” [Genesis 3:1-6]
GEN
3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah
kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu: “Ular itu yang memperdayakan aku, maka
kumakan.”
14
Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: “Karena engkau berbuat demikian,
terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan;
dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur
hidupmu.” [Genesis 3:13-14]
Dalam
Al Qur’an dijelaskan bahwa yang menggoda Adam dan Hawa adalah Setan/Iblis:
Lalu
keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu] dan dikeluarkan dari
keadaan semula dan Kami berfirman: “Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh
bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup
sampai waktu yang ditentukan.”[Al Baqarah:36]
Jika
dalam ajaran Kristen Adam dan Hawa tetap berdosa dan dosanya diturunkan kepada
manusia sebagai Dosa Asal / Dosa Warisan (Original Sin), dalam Islam disebut
setelah Adam dan Hawa minta ampun dan bertobat, Allah segera mengampuni mereka
dan tidak ada dosa warisan yang diturunkan kepada anak cucu mereka:
“Kemudian
Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” [Al Baqarah:37]
Ummat
Yahudi menganggap mereka adalah bangsa pilihan. Ummat Kristen beranggapan tidak
ada keselamatan bagi orang yang tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan sehingga
mereka mengirimkan banyak misionaris/penginjil untuk “menggarami” /
mengkristenkan penduduk dunia. Islam sendiri menyatakan hanya Islam agama yang
diridhai Allah:
“Sesungguhnya
agama yang diridhai disisi Allah hanyalah Islam.” [Ali ‘Imran:19]
“Barangsiapa
mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima agama itu, dan
dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” [Ali ‘Imran:85]
Itulah
beberapa perbedaan antara agama Yahudi, Kristen, dan Islam. Meski masih banyak
lagi perbedaannya, namun ummat Islam dianjurkan untuk berhubungan sosial dengan
baik selama mereka tidak menyerang/memusuhi ummat Islam. Meski dalam agama tak
ada paksaan dalam beragama, namun ummat Islam tidak boleh mencampur-adukkan
masalah aqidah/agama. Untukmu agamamu dan untukku agamaku. Demikian ajaran
agama kita.
Langganan:
Postingan (Atom)